Melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) termin ke-II Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) tahun 2010, sekitar akhir bulan Desember 2010 lalu, lima warga dari kalangan keluarga miskin di Kelurahan Tlumpu Kecamatan Sukorejo Kota Blitar menerima pelatihan potong rambut dibawah pelatih Budi, warga setempat yang memiliki usaha potong

Gambar : Anggota DPRD Kota Blitar saat melakukan sidak bangunan pasar pahing yang baru di Kelurahan Tanjungsari

SMPN 1 Kota Blitar terus berupaya meningkatkan status. Dari status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), sekolah yang berada di Jl A. Yani ini menargetkan mampu meningkatkan statusnya menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) pada tahun ajaran 2011/2012 mendatang. Hal ini seperti disampaikan oleh Drs.

Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur ke-2 tahun 2009 lalu, atlet binaan Pengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Blitar gagal meraih medali. Tidak ingin kegagalan ini terulang lagi pada event yang sama tahun 2011, berbagai persiapan telah dilakukannya. Melalui latihan-latihan intensif mulai awal tahun 2011 ini.

Untuk meningkatkan minat baca bagi masyarakat, Dinas Pendidikan Daerah Kota Blitar, akan membuka taman bacaan di pasar Legi Kota Blitar, yang akan diserahkan oleh taman bacaan masyarakat, TBM Sabana Kota Blitar.

Pemungutan denda yang diberlakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk-Capil) Kota Blitar, per 1 Januari 2011 lalu, dengan pertimbangan pemberlakukan perda No 8 tahun 2010 tentang retribusi penggantian biaya cetak KTP dan akta capil, akhirnya dikembalikan.

Gambar : Pasar Pahing yang baru

Untuk mendukung program pemerintah Kota Blitar dalam mengentaskan kemiskinan, pada tahun 2011 Kecamatan Kepanjenkidul akan memberi pelatihan wisata kuliner kepada sekitar 50 warga miskin yang ada di wilayahnya. Menurut rencana kegiatan ini akan dipusatkan di aula Kecamatan Kepanjenkidul pada bulan Februari 2011 mendatang.

Gambar : Keberadaan bangunan RSD Mardi Waluyo lama Jl. dr Sutomo yang sebentar lagi dijadikan gedung serba guna dan balai latihan kerja.

Gambar : Para abang becak wisata saat menunggu penumpang di halte becak PIPP.

Pada hari Rabu pagi (12/1), sekitar 6 personil dari Inspektorat daerah Kota Blitar diterjunkan untuk mengecek kebenaran informasi dugaan penjualan aset milik pemerintah Kota Blitar, di RSD Mardi Waluyo lama Jl dokter Sutomo Kota Blitar. Dra.

Sesuai hasil rapat antara komisi III DPRD dengan pihak RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, diketahui bahwa barang-barang yang raib di RSD Mardi Waluyo lama, Jl. dokter Sutomo Kota Blitar, yang dijual di pengepul barang-barang bekas (rongsokan) masuk kategori sampah, seperti potongan pipa dan besi. Namun alasan pihak rumah sakit itu menurut fraksi golkar DPRD Kota Blitar kurang masuk akal.

Pemilihan pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Blitar Kecamatan Sukorejo Kota Blitar masa bakti 2011-2013 telah usai. Dari hasil pemilihan yang dilaksanakan secara demokratis di Balai Kelurahan, Selasa malam Rabu, (11/1), Nur Ali terpilih sebagai ketua baru, menggantikan Gatot, ketua pengurus LPMK Blitar 2008-2010.

Setelah sempat terhenti beberapa bulan, proses Pergantian Antar Waktu (PAW) Muhamad Samanhudi Anwar,SH, sebagai anggota DPRD Kota Blitar akhirnya diproses. Secara formal, Rabu (12/1), berkas PAW itu dikirim Walikota Blitar pada Gubernur Jawa Timur, untuk mendapat persetujuan. Hal itu seperti diungkapkan oleh Muhamad Samanhudi Anwar, SH, Walikota Blitar.

Pengurus Persatuan Angkat Besi, Binaraga dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Kota Blitar berupaya untuk mengirimkan atlet Kota Blitar dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur ke-3 sekitar pertengahan tahun 2011 mendatang.

Gambar : Walikota Blitar memberikan secara simbolis bantuan alat kerja bagi abang becak.

Untuk memastikan kebenaran informasi dugaan penjualan aset milik pemerintah Kota Blitar di RSD Mardi Waluyo lama Jl.

Kendati dari hasil pertemuan antara komisi III DPRD Kota Blitar, dengan pihak RSD Mardi Waluyo disimpulkan bahwa sejumlah barang yang di jual di pengepul barang-barang bekas merupakan sampah dari rumah sakit, namun Walikota Blitar akan mengecek kembali kebenaran informasi tersebut, dengan memanggil Inspektorat Daerah Kota Blitar, Rabu (12/1).