x
Dikirim oleh adminturi pada 3 August 2020

Pokmas Kembang Turi Kelurahan Turi baru saja mengadakan Pelatihan Membuat Kerajinan dari Bahan Bekas. Dengan motto 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) bahan-bahan bekas yang lazim ditemui setiap hari (kardus, gelas dan botol air mineral, botol softdrink dan kantong kresek) yang sudah tak terpakai diharapkan mampu diubah menjadi barang-barang kerajinan yang memenuhi unsur estetika dan memiliki nilai jual.

Kegiatan Sesi I yang ditutup oleh Walikota Blitar pada tanggal 29 Juli 2020 yang lalu diharapkan dapat menggali potensi dan passions warga yang mengikuti pelatihan tersebut. Peserta yang berasal dari anggota Bank Sampah Turi Sejahtera dan Bank Sampah Rusunawa Kelurahan Turi ini diharapkan mampu menciptakan kreatifitas baru yang nantinya dapat membantu memulihkan ekonomi keluarga yang terpuruk dan terdampak dimasa pandemi ini.

Camat Sukorejo pada saat memberikan pengarahan menyampaikan bahwa pentingnya mengelola hasil kerajinan dari warga, serta memadukan potensi-potensi yang ada di Kelurahan Turi sehingga terbangun konektifitas wisata di Kelurahan Turi dan mempromosikan produk-produk unggulan yang dihasilkan melalui event tahunan Kampoeng Kreatif yang diadakan Kecamatan Sukorejo. Juyanto juga berharap  kesuksesan dan eksistensi Batik Kembang Turi sampai dengan saat ini mampu menjadi motivasi untuk pengembangan dan penggalian potensi di sektor lain yang ada di Kelurahan Turi serta munculnya kreatifitas baru hasil dari pelatihan ini menurutnya dapat menjawab keraguan dari banyak pihak tentang hasil dari pelatihan – pelatihan yang diselenggarakan khususnya di Kelurahan Turi maupun di wilayah Kota Blitar pada umumnya.

“Banyak pihak yang meragukan hasil dan kelanjutan dari pelatihan – pelatihan yang diselenggarakan baik di Kelurahan Turi maupun di wilayah Kota Blitar umumnya, namun Kelurahan Turi dengan Batik Kembang Turinya mampu mematahkan keraguan itu. Batik Kembang Turi sendiri telah menjadi ikon Kelurahan Turi yang dapat dipadukan dengan kerajinan lainnya sehingga jika diimbangi dengan system managemen dan promosi yang baik, nantinya produk Kelurahan Turi yang telah memiliki identitas tersendiri ini akan mampu bersaing di pasaran” paparya.

Walikota Blitar Drs. Santoso, MPd. pada acara penutupan pelatihan Sesi I menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung pelatihan - pelatihan seperti ini dalam rangka menggali potensi warganya. Terutama dibidang keterampilan dan kerajinan yang mampu memberikan dampak ekonomi dari produk yang dihasilkan ditengah keterpurukan ekonomi di masa pandemi seperti sekarang ini. Apalagi bahan – bahan yang digunakan adalah bahan bekas yang sangat baik dampaknya bagi lingkungan.

“Pelatihan ini sangat berguna dan berdampak bagi masyarakat baik dari segi ekonomi maupun segi lingkungan karena memanfaatkan bahan – bahan daur ulang yang dijadikan kerajinan dan memiliki nilai jual” tuturnya.

Lurah Turi Bambang Irawan, SE. pada laporannya turut menyampaikan bahwa pelatihan yang diselenggarakan ini adalah sebagai upaya mewujudkan Kawasan Green and Clean di Kelurahan Turi. Yaitu, Kawasan hijau dan bersih terutama di Jalan Sukun Kelurahan Turi dengan ornament dan pernak Pernik hiasannya berasal dari bahan daur ulang yang dibuat oleh Bank Sampah di wilayahnya. Bekerja sama dengan Kelompok Batik Kembang Turi untuk memperkuat identitas produk Kelurahan Turi, pelatihan membuat kerajinan dari bahan bekas ini juga diharapkan mampu menjadi potensi baru yang mampu diciptakan di Kelurahan Turi.

“Kami sedang membuat kawasan Green and Clean di Jalan Sukun Kelurahan Turi, Kawasan Hijau dan Bersih yang dihiasi pernak pernik dan ornament yang dibuat oleh warga dari bahan daur ulang”jelasnya.