x
Dikirim oleh adminturi pada 19 June 2020

Turi - Blitarkota - Kamis,18/6 - Serangkaian kegiatan pendistribusian Rastrada di beberapa kelurahan wilayah Kecamatan Sukorejo Kota Blitar dilaksanakan oleh Walikota Blitar. Kelurahan Turi menjadi lokasi ketiga penyerahan secara simbolik kepada Keluarga Penerima Manfaat. Sesuai dengan pedoman kegiatan masa pandemi Covid-19 dan demi kepentingan serta kenyamanan bersama dalam upaya pemutusan rantai dan pencegahan penularan Virus Covid-19 khususnya di wilayah Kelurahan Turi. Selaku penanggungjawab kegiatan, Lurah Turi menggandeng Satgas Covid-19 Turi untuk penerapan protokol kesehatan pada giat tersebut. Mulai dari penataan tempat antrian registrasi, screening sampai dengan pengaturan tempat duduk di balai kelurahan pada saat penyerahan bantuan sesuai dengan aturan physical distancing.

Sebanyak 6 warga harus di observasi oleh Satgas Covid-19 Turi. Keenam warga tersebut setelah melakukan registrasi kehadiran, pada proses screening yang dilakukan oleh tim suhu tubuhnya terdeteksi diatas 37 derajat celsius. Langkah antisipatif yang diambil oleh Ketua Satgas dan Lurah Turi yaitu dengan melakukan observasi selama 30 menit. Apabila suhu tubuhnya turun warga tersebut diijinkan untuk mengikuti giat pendistribusian, jika sebaliknya maka warga diminta pulang untuk beristirahat dirumah dan Rastrada yang sedianya harus diambil oleh penerima, akan diantarkan oleh Tim Logistik Satgas Covid-19 Turi. Hasilnya, 3 warga diijinkan mengikuti acara penyerahan dan 3 lainnya terpaksa diminta pulang kerumah karena suhu tubuhnya masih diatas 37 derajat.

"Ada 6 warga yang harus kami observasi karena suhu tubuhnya diatas 37 derajat celcius, 3 diantaranya kami pulangkan karena suhunya tidak turun" jelas Lurah Turi. 

Lurah Turi dalam laporannya menyampaikan bahwa ada 304 warga penerima bantuan. Namun pada pelaksanaan pendistribusian Rastrada kali ini dengan memperhatikan himbauan dan protokol kesehatan pihaknya merekasaya kegiatan ini menjadi 2 gelombang, masing - masing gelombang terdiri dari penerima Rastrada di dua RW di wilayahnya. Gelombang pertama mulai jam 08.00 sampai jam 11.00 WIB untuk warga RW 03 dan RW. 04, dan jam 13.00 sampai 15.00 WIB dihari yang sama bagi warga RW. 01 dan RW. 02.

Walikota Blitar, Drs. Santoso, MPd dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf kepada warga, pasalnya pada pendistribusian bantuan di masa pandemi ini tidak dapat dilakukan seperti biasanya dan harus memperhatikan protokol kesehatan guna kepentingan bersama. Pada kesempatan itu pula Walikota Blitar turut menyampaikan pada bulan Juni ini, Pemerintah Kota Blitar rencananya akan membuka kembali tempat - tempat wisata dan fasilitas - fasilitas umum di wilayahnya. Pihaknya sedang menyiapkan peraturan dan instrumennya guna menghidupkan kembali roda-roda perekonomian di Kota Blitar.

"Insyaallah, minggu ketiga bulan Juni ini, Pemerintah Kota Blitar membuka kembali tempat - tempat pariwisata, pasar dan fasilitas lainnya sesuai protokol kesehatan di era New Normal Live ini, guna memutar kembali roda  ekonomi masyarakat di wilayah Kota Blitar" jelasnya.

Selain itu, Santoso juga berpesan kepada masyarakat Kelurahan Turi untuk tetap menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), menurutnya pencegahan lebih baik daripada mengobati di masa pendemi ini. "Saya berpesan kepada warga Turi untuk tetap menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, karena mencegah lebih baik daripada mengobati" pesannya. Walikota Blitar pun menjelaskan kepada warga Kelurahan Turi yang hadir bahwa New Normal Live bukanlah kehidupan normal seperti biasanya akan tetapi New Normal Live adalah upaya menjalankan roda perekonomian dimasa pandemi dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Diakhir sambutannya, Walikota Blitar menitipkan pesan kepada warga yang hadir di acara ini untuk menyampaikan kepada seluruh warga Kelurahan Turi agar senantiasa menjaga ketertiban dan ketentraman umum mengingat Tahun 2020 ini Kota Blitar akan menggelar Pemilukada. Santoso menyampaikan bahwa kerukunan warga, ketertiban dan ketentraman lebih utama daripada dampak yang ditimbulkan pelaksanaan Pilkada. Menurutnya jangan sampai perbedaan pandangan politik dan pilihan calon dapat merusak kerukunan dan ikatan yang sudah terjalin di masyarakat. "Kerukunan, ketertiban dan ketentraman warga lebih utama dari event 5 tahunan (pilkada), ingat falsafah jawa Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe SANTOSO" tutupnya.